MANDUTA – Langit prestasi madrasah kembali bersinar terang dari Tulungagung. Tim robotik MAN 2 Tulungagung sukses menorehkan capaian spektakuler sebagai Juara I Nasional Madrasah Robotic Competition (MRC) 2025 kategori Mobile Robot Labirin, ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam kompetisi ini, tim robotik MAN 2 Tulungagung berhasil menyisihkan 20 tim terbaik dari seluruh Indonesia, membuktikan kemampuan luar biasa generasi muda madrasah di bidang teknologi dan inovasi digital. Kegiatan Grand Final MRC 2025 sendiri diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2025 di Main Atrium, Living World Kota Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat.
Penghargaan juara diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag., dan turut disaksikan oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Wakil Menteri Agama RI, H. R. Muhammad Syafii, S.H., M.Hum., serta Direktur KSKK Madrasah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si. Momen ini menjadi kebanggaan besar bagi seluruh keluarga besar MAN 2 Tulungagung di bawah naungan Kemenag Tulungagung dan Kemenag Jawa Timur.
Tim Robotik MDR_Bismillah dari MAN 2 Tulungagung yang terdiri dari Luqman Bayu Arsenio kelas XI 2 dan Eric Fabian Fahlevi Kelas XI 3 dibimbing oleh Ihya Udin Al Ghozali selaku pembina. Keberhasilan ini bukan hanya hasil dari kecerdasan teknis, tetapi juga kerja sama, ketekunan, dan semangat juang yang luar biasa dari para siswa. Dalam kompetisi ini, tim MAN 2 Tulungagung menampilkan inovasi yang unggul dari segi desain, fungsi, dan pemecahan masalah berbasis teknologi tepat guna yang dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Langkah menuju puncak kemenangan ini tidaklah mudah. Dua siswa yang menjadi ujung tombak tim sempat mengalami sakit ketika proses pembuatan robot tengah berlangsung. Namun semangat juang mereka tidak pernah padam. Rekan-rekan dari ekstrakurikuler robotik MAN 2 Tulungagung turun tangan membantu menyiapkan program dan menyempurnakan perakitan agar robot tampil lebih presisi saat dilombakan. Tak hanya para siswa, sang pembina Ihya Udin Al Ghozali pun menunjukkan perjuangan luar biasa. Di tengah semangat membimbing, beliau sempat mengalami kecelakaan ketika berangkat mendampingi tim hingga mengalami luka robek di bagian mulut. Kendati demikian, semangatnya tidak surut — justru menjadi bahan bakar motivasi bagi seluruh anggota tim untuk tampil maksimal dan membawa pulang kemenangan.
Kepala MAN 2 Tulungagung, Drs. Muhamad Dopir, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap prestasi gemilang ini. “ Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas pencapaian luar biasa ini. Terima kasih kepada pembina, para siswa, dan seluruh civitas akademika MAN 2 Tulungagung yang telah bekerja keras membawa nama madrasah ke tingkat nasional. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi lain untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama madrasah di masa mendatang, ” ujarnya penuh syukur.
Keberhasilan MAN 2 Tulungagung sebagai Madrasah Top Nasional dalam Madrasah Robotic Competition 2025 menjadi bukti nyata bahwa madrasah di bawah naungan Kemenag Tulungagung dan Kemenag Jawa Timur tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh dalam mental, spiritual, dan kreativitas teknologi. Kemenangan ini menegaskan bahwa madrasah mampu berdiri di garis depan inovasi, menggabungkan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri bangsa.


Komentar Terbaru